Galery

Galery

Fungsionalisme Struktural Talcolt Parsons



Berkaitan dengan perspektif fungsional, Parsons (dalam Hoogvelt, 1995:82) mengemukakan empat hal yang berkaitan dengan struktur sosial dan fungsinya. Pertama, masyarakat adalah suatu sistem yang secara keseluruhan terdiri dari bagian-bagian yang saling bergantung. Kedua, keseluruhan atau sistem yang utuh itu menentukan bagian-bagiannya. Bagian yang satu tidak dapat difahami secara terpisah kecuali dengan memperhatikan hubunganya dengan sistem keseluruhan  yang lebih luas dimana bagian-bagian lainnya menjadi unsurnya. Menurut Parsons, bagian-bagian tersebut diantaranya; nilai kultural, pranata hukum, pola organisasi kekeluargaan, pranata politik, dan organisasi ekonomi-teknologi. Ketiga, tiap-tiap bagian  harus difahami dalam kaitannya dengan fungsinya terhadap keseimbangan sistem keseluruhan. Antara bagian-bagian dan keseluruhan sebagai satu sistem terdapat hubungan fungsional. Keempat, logika yang berasal dari pandangan pertama dan ketiga dapat ditarik pandangan bahwa saling tergantung antara bagian-bagian tersebut adalah fungsi dari  saling ketergantungan itu sendiri, bagian-bagian itu saling mendukung satu sama lain, dan bagian-bagian tersebut saling  mendukung antara  bagian-bagian yang lainnya dalam rangka  membantu memelihara keutuhan keseluruhan.

Keharusan adanya fungsi saling mendukung antara berbagai struktur yang dimaksudkan Parsons adalah fungsi saling mendukung dari setiap komponen sistem sosial tersebut. Arti penting fungsi saling mendukung itu adalah untuk menjamin keutuhan masyarakat sebagai suatu sistem. Setiap komponen yang menjadi unsur struktur dalam suatu masyarakat saling membatasi jarak dan berdampingan secara damai serta berperan sebagaimana  yang diharapkan dalam sistem (masyarakat) sebagai kesatuan.

Pembahasan  teori  fungsionalisme  struktural  Parsons  diawali  dengan  empat  skema  penting mengenai  fungsi  untuk  semua  sistem  tindakan. Skema  tersebut  dikenal  dengan  sebutan  skema AGIL. Sebelumnya menurut Parsons, suatu sistem sosial akan berfungsi jika struktur sosial tersebut mampu melakukan  pemenuhan  kebutuhan  sosial. Menurut  Parsons  ada  empat  fungsi  penting  yang  mutlak  dibutuhkan  bagi  semua sistem  sosial, meliputi Adaptation (A), Goal attainment (G), Integration (I), dan Latency (L).  

Menurut Parsons, adaptation  memiliki fungsi  yang amat  penting, dimana sistem  sosial harus  dapat  beradaptasi  dengan  cara menanggulangi  situasi  eksternal  yang  gawat. Parsons menegaskan,  setiap sistem  harus  bisa  menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Melalui penyesuaian lingkungan, kebutuhan akan berkecukupan. Selanjutnya, goal  attainment merupakan  pencapainan  tujuan  sangat  penting,  dimana  sistem  harus  bisa mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya. Integration berarti  sebuah  sistem  sosial harus  mampu  mengatur  dan  menjaga  antar  hubungan bagian-bagian  yang  menjadi  komponennya. Selain  itu  sistem sosial juga mengatur  dan  mengelola  ketiga fungsi sebelumnya (AGL). Kemudian latency  berarti  sistem  sosial harus  mampu  berfungsi  sebagai  pemelihara  pola. Sebuah sistem harus memelihara dan memperbaiki motivasi pola-pola individu dan kulturalnya. Menurut Parsons, empat  fungsi  tersebut  wajib  dimiliki  oleh  semua  sistem  sosial jika sistem  sosial agar dan ingin tetap  bertahan  (survive) lama.

Dalam pola fungsi kerjanya, Parsons menambahkan, adaptasi dilaksanakan dengan cara menyesuaikan diri dan mengubah lingkungan eksternal. Sedangkan fungsi pencapaian tujuan atau goal attainment difungsikan oleh sistem kepribadian dengan menetapkan tujuan  sistem  dan  memobilisasi  sumber  daya  untuk  mencapainya.  Selanjutnya fungsi  integrasi  dilakukan oleh  sistem  sosial yang ada. Adapun laten  difungsikan  sistem  kultural.  Bagaimana  sistem  kultural  bekerja, menurut Parsons,  jawabnya  adalah  dengan  menyediakan  aktor  serta seperangkat  norma  dan  nilai  yang  memotivasi aktor lainnya untuk  bertindak. Adapun tingkat  integrasi  terjadi  dengan  dua  cara.  Pertamamasing-masing tingkat  yang  paling  bawah  menyediakan  kebutuhan  kondisi  maupun  kekuatan  yang  dibutuhkan untuk  tingkat  atas.  Kedua, tingkat  yang  diatasnya  berfungsi  mengawasi  dan  mengendalikan tingkat  yang  ada  dibawahnya. Untuk melihat lebih jauh tentang teori fungsionalisme struktural selanjutnya adalah paparan tentang pandangan dari fungsionalisme struktural ala Robert King Merton.


Sumber Rujukan:
Hoogvelt, Ankie M.M. 1995. Sosiologi Masyarakat Sedang Berkembang. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ritzer, George-Douglas J. Goodman. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta : Kencana Predana Media Group
dengan diadaptasikan dari berbagai sumber. 
Blogger
Disqus

Tidak ada komentar